more than words

Persist Girl

Minggu, 06 Oktober 2013

_KEKALAHAN adalah JEMBATAN MENUJU KEMENANGAN BERIKUTNYA_
 
Allah menghadirkan ibrah dibalik kisah,
hikmah dibalik musibah,
senyum disela air mata,
Namun masih nikmat terlupa untuk bersyukur,
Kekalahan ini bukan akhir dari perjuangan kita kawan,kekalahan ini adalah jembatan kita menuju kemenangan berikutnya...


Boleh saja di babak final pada kompetisi ini kita juara 2,meski banyak yang bilang namanya juara itu yang ada hanya Juara1, tapi tak ada yang tak mungkin untuk pertandingan selanjutnya kita menjadi juara 1 bila Allah sudah berkehendak. So, NEVER GIVE UP............ and keep SPirit
I Believe we can to be the winner Guys...... :)

Rabu, 18 September 2013



DAMPAK PEMANASAN GLOBAL




                                   Penulis                : Suwarda Dua Imatu Dela
                                   Tanggal Tutorial : 5 dan 8 November 2012
                              Nama Tutor        : 1)Dina Astuti Anggraini Kusuma
                                                                 2)Ahmad Ruzki





                                                      

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012
I.PENDAHULUAN
1.1    Pendahuluan Singkat
Pada intinya, pemanasan global adalah peningkatan suhu udara di permukaan Bumi dan di lautan yang dimulai sejak abad ke-20 dan diprediksikan terus mengalami peningkatan. Asumsinya adalah, yang terjadi sekarang ini tidak hanya fenomena bertambah panasnya suhu udara, tetapi juga iklim yang berubah-ubah. Semuanya berasal dari bertambah panasnya suhu udara di Bumi. Arus angin dan laut lalu memindahkan panas ini ke segala penjuru Bumi. Pergerakan tersebut mendinginkan beberapa wilayah, memanaskan beberapa wilayah lainnya, dan mengubah jumlah curah hujan dan salju yang turun ke suatu tempat. Sebagai akibatnya, terjadi perubahan pola iklim global. Pemanasan Global disebabkan diantaranya oleh “Greenhouse Effect” atau yang kita kenal dengan EFEK RUMAH KACA. Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.
1.2    Latar Belakang Masalah                                                                                         Pemanasan global telah menjadi isu utama bagi seluruh dunia. Isu ini selalu ditempatkan dalam daftar agenda terpenting pada kelompok manapun yang peduli terhadap lingkungan. Banyak orang menyadari bahwa untuk menghentikan pemanasan global, kita tidak dapat sendiri, melainkan membutuhkan kerjasama yang melibatkan berbagai komunitas. Namun demikian, masih banyak orang yang tidak tahu tindakan apa yang harus dilakukan untuk menghentikan atau mencegah pemanasan global. Bahkan yang lebih buruk lagi masih banyak orang yang tidak perduli akan hal ini. Mereka tidak sadar bahwa pemanasan global telah menyebabkan masalah lingkungan yang teramat serius. Jika tidak segera mengambil tindakan maka dampaknya akan lebih seris lagi dan sangat membahayakan.
Pemanasan global telah mencapai suatu titik kritis bagi seluruh penduduk bumi,sehingga perlu segera diambil tindakan perbaikan. Untuk melakukan tindakan perbaikan tentunya terlebih dahulu kita harus mengetahui apa saja penyebab utama terjadinya pemanasan global,serta solusi apa yang tepat dan efektif dalam menyelesaikan masalah pemanasan global ini.
II. ANALISIS
Pemanasan global merupakan fenomena peningkatan temperatur rata-rata permukaan bumi. Berdasarkan analisis geologi, temperatur planet bumi telah meningkat beberapa derajat dibanding 20.000 tahun yang lalu ketika zaman salju gletser. Mula-mula peningkatan itu terjadi sangat lambat, yakni rata-rata hanya 0,2oC dari tahun ke 1000 hingga awal abad ke-19. Tapi sejak tahun 1850, peningkatan suhu ini melaju dengan cepat, yakni 0,35oC  pada tahun 1910-1940 dan 0,55oC dari tahun 1990-2000. Telah terjadi 11 rekor tahun terpanas dalam kurun waktu 12 tahun terakhir. Selain itu, berdasarkan catatan IPCC (Intergovernmental Panel of Climate Change), temperatur rata-rata global telah meningkat sebesar 0,78oC selama periode 100 tahun terakhir (1905-2005). Peningkatan temperatur rata-rata yang kian meninggi inilah yang dikenal dengan pemanasan global atau global warming(Team SOS,2011).
global-average-temperature 
2.1 Proses terjadinya pemanasan global
    Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfer. Mekanismenya yaitu sebagai berikut:
1)      Diawali dari cahaya tampak dari matahari sebagian dikembalikan ke angkasa dan sebagian lagi diserap oleh bumi(dalam wujud radiasi infra merah).
2)      Radiasi matahari tadi melewati atmosfer,karena semakin banyak radiasi matahari tadi di lapisan atmosfer bumi, sehingga menyebabkan berlubangnya ozon.
3)      Radiasi inframerah dipancarkan oleh permukaan bumi.
4)      Radiasi yang dipancarkan kembali oleh permukaan bumi diserap olehCO2 di atmosfer yang kemudian sebagiannya dipancarkan ke angkasa. CO2 yang kembali ke atmosfer bumi itulah yang disebut pemanasan global(global warming).
2.2 Penyebab pemanasan global                                                                                     Beberapa penyebab pemanasan global atau Global warming yaitu sebagai berikut:
  -Efek Rumah Kaca                                                                                                           Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbondioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat(Rusbianto,2008).http://www.g-excess.com/wp-content/uploads/2010/10/Sistem-Pemanasan-Global-Global-warming.jpg
   -Efek umpan balik                                                                                                            Efek-efek dari agen penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara,kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat. Umpan balik ini hanya dapat dibalikkan secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer. Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es.Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersama dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air dibawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan. Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.
    -Variasi matahari                                                                                                              Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.
2.3 Tanda-tanda dari pemanasan global
·         Ketidak stabilan iklim;
·         Suhu permukaan bumi meningkat (sehingga terkadang terjadi kebakaran hutan);
·         Banyak terjadi kasus alergi;       
·         Tumbuhan dikutub utara mekar;                                                                        
·         Habitat Makhluk hidup pindah dari dataran tinggi  ke dataran rendah
·         Pelelehan Besar-besaran;

2.4 Dampak atau akibat yang ditimbulkan dari pemanasan global

·         Perubahan Iklim/cuaca yang semakin ekstrim
Pemanasan global berimbas pada semakin ekstrimnya perubahan cuaca dan iklim bumi. Pola curah hujan berubah-ubah tanpa dapat diprediksi sehingga menyebabkan banjir di satu tempat, tetapi kekeringan di tempat yang lain. Topan dan badai tropis baru akan bermunculan dengan kecenderungan semakin lama semakin kuat.
·         Mencairnya es di kutub utara & selatan
Pemanasan Global berdampak langsung pada terus mencairnya es di daerah kutub utara dan kutub selatan. Es di Greenland yang telah mencair hampir mencapai 19 juta ton! Dan volume es di Artik pada musim panas 2007 hanya tinggal setengah dari yang ada 4 tahun sebelumnya! Mencairnya es saat ini berjalan jauh lebih cepat dari model-model prediksi yang pernah diciptakan oleh para ilmuwan.
·         Gelombang Panas menjadi Semakin Ganas
Pemanasan Global mengakibatkan gelombang panas menjadi semakin sering terjadi dan semakin kuat. Tahun 2007 adalah tahun pemecahan rekor baru untuk suhu yang dicapai oleh gelombang panas yang biasa melanda Amerika Serikat. Daerah St. George, Utah memegang rekor tertinggi dengan suhu tertinggi mencapai 48o Celcius.
·         Habisnya Gletser- Sumber Air Bersih Dunia
Mencairnya gletser-gletser dunia mengancam ketersediaan air bersih, dan pada jangka panjang akan turut menyumbang peningkatan level air laut dunia. Dan sayangnya itulah yang terjadi saat ini. Gletser-gletsr dunia saat ini mencair hingga titik yang mengkhawatirkan. NASA mencatat bahwa sejak tahun 1960 hingga 2005 saja, jumlah gletser-gletser di berbagai belahan dunia yang hilang tidak kurang dari 8.000 meter kubik! Para ilmuwan NASA kini telah menyadari bahwa cairnya gletser, cairnya es di kedua kutub bumi, meningkatnya temperatur bumi secara global, hingga meningkatnya level air laut merupakan bukti-bukti bahwa planet bumi sedang terus memanas.
Selain itu,pengaruh pemanasan global terhadap temperatur air laut telah menyebabkannya “zona mati” dilautan. Zona mati merupakan area air yang sangat luas yang tidak memiliki kehidupan didalamnya karena hilangnya oksigen dan dilepaskannya gas hidrogen sulfida(H2S). Jika oksigen lenyap,maka bakteri yang baru akan mengambil alih dan memproduksi gas hidrogen sulfida yang sangat mematikan bagi kehidupan dilaut dan bumi(Kodoatie,2010).

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global. Adanya gas rumah kaca di atmosfer ini di antaranya karena karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitro oksida (N2O) yang tidak terkontrol jumlahnya.
Pengaruh pupuk yang mengandung unsur nitrogen yang kemudian berubah menjadi N2O  menimbulkan efek gas rumah kaca 320kali lebih besar dari CO2.

2.5 Solusi untuk meminimalisir terjadinya pemanasan global
Menjadi Vegetarian
Memproduksi daging sarat CO2 dan metana dan membutuhkan banyak air. Hewan ternak seperti sapi atau kambing merupakan penghasil terbesar metana saat mereka mencerna makanan mereka. Food and Agriculture Organization (FAO) PBB menyebutkan produksi daging menyumbang 18% pemanasan global, lebih besar daripada sumbangan seluruh transportasi di dunia (13,5%).
Menanam Pohon
Satu pohon berukuran agak besar dapat menyerap 6 kg CO2 per tahunnya. Dalam seluruh masa hidupnya, satu batang pohon dapat menyerap 1 ton CO2. Seperti kita ketahui, pohon menyerap karbon yang ada dalam atmosfer.                                                                                                                     Bepergian yang Ramah Lingkungan
Cobalah untuk berjalan kaki,menggunakan telekonferensi untuk rapat, atau pergi bersama-sama dalam satu mobil. Setiap 1 liter bahan bakar fosil yang dibakar dalam mesin mobil menyumbang 2,5 kg CO2.                                                                                                Mengurangi Belanja
Industri menyumbang 20% gas emisi rumah kaca dunia dan kebanyakan berasal dari penggunaan bahan bakar fosil. Jenis industri yang membutuhkan banyak bahan bakar fosil sebagai contohnya besi,baja,bahan-bahan kimia,pupuk,semen,gelas,keramik,dan kertas. Oleh karena itu,jangan cepat membuang barang,lalu membeli yang baru.                         Membeli Makanan Organik
Tanah organik menangkap dan menyimpan CO2 lebih besar dari pertanian konvensional. The Soil Association menambahkan bahwa produksi secara organik dapat mengurangi 26% CO2 yang disumbang oleh pertanian.
Gunakan Lampu Hemat Energi
Bila mengganti 1 lampu di rumah dengan  lampu hemat energi,kita dapat menghemat 400 kg CO2 dan lampu hemat energi 10 kali lebih tahan lama daripada lampu pijar biasa.
Gunakan Kipas Angin
AC yang menggunakan daya 1.000 Watt menyumbang 650 gr CO2 per jamnya. Karena itu, mungkin kita bisa mencoba menggunakan kipas angin.
Menjemur pakaian di bawah Sinar Matahari                                                                                        Menjemur pakaian secara alami jauh lebih baik: pakaian Anda lebih awet dan energi yang dipakai tidak menyebabkan polusi udara.
Daur ulang sampah organik                                                                                                   Dengan membuat pupuk kompos dari sampah organik (misal dari sisa makanan, kertas, daun-daunan) untuk kebun, kita bisa membantu mengurangi masalah ini.
Pisahkan Sampah Kertas, Plastik, dan Kaleng agar Dapat Didaur Ulang
Mendaur ulang aluminium dapat menghemat 90% energi yang dibutuhkan untuk memproduksi kaleng aluminium yang baru :9 kg CO2 per kilogram aluminium, Untuk 1 kg plastik yang didaur ulang,kita dapat  menghemat 1,5 kg CO2, untuk 1 kg kertas yang didaur ulang,kita menghemat 900 kg CO2.
Cara Vegetasi efek pemanasan global lainnya yaitu dengan metode atap hijau atau atap hidup(Green Roof). Tujuan green roof adalah:untuk menyerap air hujan,menyediakan zona isolasi bagi penghijauan,menciptakan habitat bagi satwa liar,membantu menurunkan suhu udara perkotaan. Namun metode ini belum dapat diterapkan di Indonesia karena terbatasnya pengetahun mendalam tentang penerapannya serta bahan yg dibutuhkan relatif mahal(Susanta,2001).




III. KESIMPULAN

Dari hasil analisis dapat diambil kesimpulan bahwa:
1.      Pemanasan global merupakan peristiwa peningkatan suhu rata-rata di permukaan bumi dan di lautan.
2.      Penyebab terjadinya pemanasan global salah satunya yaitu efek rumah kaca.
3.      Pemanasan global dapat diketahui dengan tanda-tanda seperti ketidak stabilan iklim,habitat makhluk hidup pindah dari dataran tinggi ke dataran yang rendah,dan lain-lain.
4.      Dampak pemanasan global selain dapat menyebabkan perubahan iklim yang semakin ekstrim tetapi juga dapat menyebabkan gangguan ekologis.
5.      N2O menimbulkan efek gas rumah kaca 320kali lebih besar dari CO2.
6.      Pemanasan global dapat diminimalisir dengan cara vegetasi seperti, menjadi seorang vegetarian, menggunakan metode atap hijau, dan lain-lain.












DAFTAR PUSTAKA


Kodoatie,Robert J.2010.Tata Ruang Air.Yogyakarta:CVANDI OFFSET.

Rusbianto,Dadang.2008.Global Warming For Beginner.Yogyakarta:Penerbit O2.

Susanta,Gatut.2001.Akankah Indonesia Tenggelam Akibat Pemanasan Global.Jakarta:
PT Niaga.

Team SOS.2011.PEMANASAN GLOBAL.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama.




NANOTEKNOLOGI DAN ENERGI



                                   Penulis                : Suwarda Dua Imatu Dela
                                   Tanggal Tutorial : 19 dan 22 November 2012
                              Nama Tutor        : 1)Dina Astuti Anggraini Kusuma




LOGO-Unila3.jpg

                                                      

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012
I.PENDAHULUAN
1.1    Pendahuluan Singkat
Nanoteknologi  mencakup pengembangan teknologi dalam skala nanometer, biasanya 0,1 sampai 100 nm (satu nanometer sama dengan seperseribu mikrometer atau sepersejuta milimeter). Istilah ini kadangkala diterapkan ke teknologi sangat kecil.

Dikalangan para ahli material definisi nanomaterial sampai saat ini masih belum ada  kesepakatan, namun terminologi nanomaterial sendiri sering dikaitkan dengan material yang memiliki struktur berdimensi  1-100 nm serta sifat-sifat yang berbeda secara tipikal dengan molekul atau material dalam keadaan meruahnya. Nanomaterial telah diinvestigasi lebih dari satu dekade secara multidisiplin dan interdisiplin melaui  berbagai pendekatan nanoteknologi. Ilmu kimia, khususnya kimia material, sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan sintesis material juga telah berperan dan memberi kontribusi signifikan terhadap kemajuan terkini, terutama dalam kontrol dan pemberian sifat-sifat unik nanomaterial.

1.2    Latar Belakang Masalah                                                                                                   Dewasa ini salah satu pendekatan yang sedang dikembangkan para ahli terkait dengan pengembangan energi adalah nanoteknologi. Nanoteknologi  merupakan ilmu dan rekayasa dalam penciptaan material, struktur fungsional, maupun piranti dalam sekala nanometer. Definisi lain mengatakan bahwa nanoteknologi adalah pemahaman dan kontrol materi pada dimensi 1 sd 100 nm dimana fenomena-fenomena unik yang timbul dapat digunakan untuk aplikasi-aplikasi baru. Nanoteknologi memiliki wilayah dan dampak aplikasi yang luas mulai dari bidang material maju, transportasi, ruang angkasa,  kedokteran, lingkungan, IT sampai energi.

Kebanyakan riset nanomaterial dewasa ini memfokuskan pada desain struktur, beberapa struktur nanomaterial, khususnya nanomaterial berbasis ikatan lemah dan sistem organik (nanosupramolecular materials), dirancang melalui pendekatan crystal engineering (nanoteknologi) dimana ikatan lemah dan komplementaritasnya, rekognisi molekul, self-assembly, preorganisasi serta replikasi mandiri memainkan peranan yang penting. Untuk itu diperlukannya pemahaman yang jelas mengenai prinsip yang digunakan dalam nanoteknologi.
II. ANALISIS
2.1 Sejarah Nanoteknologi                                                                                     
     Konsep nanoteknologi digunakan sejak zaman kuno tanpa benar-benar mendefinisikan ilmu pengetahuan. Vulkanisasi karet, lukisan dan berbagai proses lainnya yang digunakan menggunakan prinsip-prinsip nanotechnological. Satu miliar meter adalah satu nanometer, yang secara kasar berjumlah sepuluh atom ditempatkan berdampingan.
      Sepintas lalu,nanoteknologi ialah teknologi  uji kaji yang menggunakan atom atau molekul individu sebagai komponan yang sangat kecil,dan diukur menggunakan nanometer. Dengan kata lain nanoteknologi adalah sains bahan dan sitem beserta struktur yang memaparkan perbaikan ciri fisik,kimia dan biologi. Penyelidikan nanoteknologi pada tahun1990-an memberikan tumpuan terhadap menguji struktur molekul dan menghalusi atom menggunakan mikroskop imbasan tembusan. Mikroskop imbasan tembusan digunakan untuk melihat dan meletakkan atom dan molekul tunggal. Serta untuk melengkapi lubang nano pada berbagai jenis bahan. Teknologi ini menjurus kearah penyelidikan tentang kemungkinan wujud cara penyusunan atom,yang membawa pada pembuatan mesin lebih kecil dari sel hidup dan menjadikan barang tersebut lebih kuat serta ringan. Melalui nanoteknologi,akan mengubah bahan dalam ruang lingkup fisikal dan kegiatan yang dilakukan dalam mengejar kemajuan dimasa depan(Hamid et al,2006).
        Perangkat yang tepat ditangani memiliki bagian dengan presisi kurang dari 100 nanometer (nm) yang dimasukkan sebagai produk dari nanoteknologi. James Maxwell pertama kali melakukan pengamatan tertentu mengenai manuver molekul individu dengan memanfaatkan sebuah konsep yang dikenal sebagai ‘Demons Maxwell’. Upaya yang sebenarnya mengamati dan mengukur partikel, dilakukan oleh Richard Zsigmondy oleh analisis sols emas. Dia adalah orang pertama yang menandai atau mengklasifikasikan ukuran partikel dalam rentang nanometer.
2.2 Sumber-Sumber Nanoteknologi dan Bioenergi
      Bioenergi merupakan energi alternatif yang berasal dari sumber-sumber biologis. Bioenergi ialah energi yang berasal dari biomasa bahan-bahan organik yang relatif rendah dan berasal dari tumbuhan/hewan,serta produk dan limbah industri budidaya. Keunggulan pemanfaatan bioenergi ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan,meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Pemberdayakan berbagai energi alternatif yang  sumbernya banyak tersedia,misalnya yaitu energi matahari di musim kemarau atau musim kering, energi angin,energi air, dan energi terbarukan yang berasal dari sampah dan  limbah. Sumber-sumber energi tersebut sangat mudah di peroleh karena semua itu melimpah di sekitar kita. Misalnya  energi yang dapat di hasilkan dengan teknologi tepat guna dan sesuai untuk daerah pedesaan, yaitu energi biogas. Dengan memproses limbah bio atau biomassa di dalam alat kedap udara yang di sebut digester. Biomassa berupa limbah dapat berupa kotoran ternak bahkan tinja manusia, sisa-sisa panenan seperti jerami, sekam, daun-daun sortiran sayuran, dan masih banyak lagi. Namun sebagian besar terdiri atas kotoran ternak, terutama limbah kandang sapi.
2.3 Manfaat dan Keunggulan Nanoteknologi
      Nanoteknologi memiliki keunggulan telak dibandingkan teknologi rekayasa konvensional. Yakni kemampuannya memanipulasi material sesui dengan keinginan sang desainer sebagai konsekuensi pengontrolan pada level molakul. Buah dari keunggulan ini adalah produk yang dihasilkan oleh nanoteknologi bisa tanpa cacat,sedikit limbah dan hemat energi. Bidang nanoteknologi memungkinan kita dengan secara revolusioner dapat mengembangkan dan memanfaatkan karakteristik materi secara lebih detil dan mengintegrasikan struktur-struktur nano ke dalam sistem yang kompleks. Dengan demikian, nanoteknologi bukan merupakan teknologi dasar lagi, melainkan teknologi multidisiplin dari beberapa bidang yaitu bioteknologi, elektronika, optika, atau material baru.
The miracle of nano:
-   Nanoteknologi bisa menyulap baja berkekuatan 10 kali lipat. Ini lantaran partikel nano      dapat   mengisi rongga antar partikel pada baja sehingga logam itu menjadi jauh lebih    padat(ultra baja). Ini bisa memangkas kebutuhan biji baja Indonesia yang 5 ton setiap tahunnya,atau memotong ongkos produksi di pabrik otomotif,sebab bahan baku baja yang diperlukan menjadi lebih sedikit.
-   Dibidang hankam,nanoteknologi berperan menciptakan pakaian tempur pintar. Lewat    rekayasa material,seragam ini dibuat tipis dan ringan,namun ia tahan terjangan peluru,radiasi dan serangan kimia. Baju pintar ini juga dapat berubah warna sesuai dengan kondisi disekitarnya-seperti bunglon.
-   Dibidang pangan,para pakar nanoteknologi dan bioteknologi berfikir untuk menciptakan pertanian dalam rumah kaca(green house) secara massal. Hasilnya,format pertanian masa depan ini bakal memangkas kebutuhan berhektar-hektar lahan,termasuk kebutuhan membabat hutan alam(Zuhal,2010).                                                                                                    
Selain itu, Beberapa fokus pengembangan nanoteknologi yang perlu dilakukan berdasarkan potensi yang dimiliki adalah:
1.      Pemanfaatan nanoteknologi untuk pembuatan nanomaterial yang ditargetkan untuk pensuplai bahan baku produk nano untuk aplikasi di bidang TI, transportasi, elektronik,dll.
2.      Pemanfaatan nano-bioteknologi yang ditargetkan untuk peningkatan hasil pangan dan pertanian.
3.      Pemanfaatan nanoteknologi di bidang farmasi dan kesehatan yang ditargetkan untuk peningkatan kualitas obat Indonesia.
4.      Pemanfaatan nanoteknologi untuk pemenuhan dan konservasi energi nasional.
2.4 Nanoteknologi dan Energi
     Dr. Richard Smalley adalah pemenang hadiah nobel kimia dari Universitas Rice dan merupakan seorang perintis utama nanoteknologi. Nanoteknologi adalah proses manipulasi materi pada skala atom dengan tujuan melahirkan alat atau substansi-substansi yang bermanfaat. Sebagai contoh bayangkanlah sebuah robot maha kecil disuntikkan kedalam aliran darah manusia untuk mengambil gumpalan lemak yang menyumbat pembuluh darah. Dari Sudut Energi Nanoteknologi dianggap sebagai sumber daya potensial yang akan menghasilkan energi-enrgi termal dan ekanis yang luar bias banyaknya serta kemudian dpat diubah menjadi energi listrik. Nanoteknologi mewakili solusi radikal,yang memanfaatkan penyegeraan kuantum dan rekayasa atom-atom.
     Berbagai sumber energi baru saat ini sudah lahir dan akan menjadi pilihan produktif dimasa depan. Diantara sumber-sumber ini ada yang berkemungkinan menjadi pengganti paling baik bagi energi yang bergantung pada  minyak bumi. Berikut adalah enam syarat sumber energi masa depan yang akan mengakhiri kebiasaan kita memakai minyak bumi,sehingga lebih dapat melestarikan bumi agar lebih layak dihuni. Sumber-sumber energi baru harus: berlimpah,andal,terbarukan,bersih,terjangkau dan aman. Salah satu sumber yang memenuhi kriteria tersebut adalah nanoteknologi(Canton,2009).
Nano Solar Energy
http://teamean.files.wordpress.com/2011/03/dargombez_nsensor_11.jpg?w=300
Saat ini, beberapa ilmuwan sedang meneliti bagaimana proses daun menyerap matahari. Daun tersebut ternyata bisa memanfaatkan energi sinar matahari sebesar seratus persen. Kalau kita bisa menggunakan tenaga matahari 25 hingga 50 persen saja, maka kita tidak perlu lagi membutuhkan minyak/solar.
2.5 Penerapan Atau Aplikasi Nanoteknologi Dalam Berbagai Bidang
   Area aplikasi nanoteknologi sangat luas dan menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Sebagai contoh, pada bidang teknologi informasi (TI) di Indonesia kini terdapat sekitar 60 juta pengguna handphone. Nanoteknologi telah meningkatkan kemampuan dan performansi komponen handphone seperti IC, layar display, memori, antena, baterai dan lainnya sehingga tampak lebih ringkas namun semakin canggih. Perangkat elektronik lainnya seperti komputer juga mengalami evolusi yang sama.
http://teamean.files.wordpress.com/2011/03/dargombez_nsensor_02.jpg?w=300
Di bidang farmasi dan kesehatan, produk-produk kesehatan telah menggunakan partikel nano untuk meningkatkan efektifitas obat. Para pakar di bidang ini kini tengah mengembangkan nanoteknologi untuk drug targeted and delivery system. Obat kini didesain dapat mencapai target dengan dosis tertentu sehingga akan lebih efisien dan efektif. Termasuk terobosan dalam bidang ini adalah penggunaan material cerdas yang diimplantasi dalam tubuh manusia untuk kepentingan pendeteksian penyakit.
http://teamean.files.wordpress.com/2011/03/dargombez_nsensor_03.jpg?w=222       http://teamean.files.wordpress.com/2011/03/dargombez_nsensor_08.jpg?w=300

http://teamean.files.wordpress.com/2011/03/dargombez_nsensor_07.jpg?w=300 
Nanoteknologi juga bisa berperan di berbagai bidang seperti:
  1. Medicine and health (pengobatan dan kesehatan), misanya membantu sistem perjalanan obat dalam tubuh manusia(drug delivery)
  2. Information Technology (IT), misalnya GMR Hard Disk
  3. Energy production/storage (produksi energi), misalnya sel hidrogen
  4. Material science, misalnya panel surya
  5. Food, water and environment (makanan, air dan lingkungan), misalnya metode remediasi,dan
  6. Instruments (peralatan lain).
2.6 Mengapa Nanoteknologi Dapat Merevolusi Energi
    Kebanyakan energi berasal dari pembakaran bahan bakar fosil. Ketika dibakar,bahan bakar fosil melepaskan zat-zat seperti karbon dioksida dan asap ke udara. Dalam jumlah kecil zat-zat seperti ini tidak membahayakan,namun permintaan energi semakin besar sehingga jutaan ton terlepas setiap tahun. Hal ini menyebabkan pencemaran udara yang berefek ke seluruh dunia. Negara-negara maju menggunakan bahan bakar fosil dalam jumlah sangat besar,kebanyakan untuk angkutan dan untuk pembangkit listrik. Tenaga nuklir dimanfaatkan dalam jumlah yang sangat banyak untuk memuaskan permintaan energi yang teramat besar. Bahkan bahan bakar nuklir dapat  mencukupi kebutuhan energi selama ratusan tahun,sekalipun permintaannya meningkat. Namun tenaga nuklir menimbulkan masalah sebab fisi nuklir menyisakan sampah radioaktif. Tenaga nuklir terkadang juga dapat menjadi penyebab kecelakaan yang merugikan(Challoner,2003).
    Untuk mengatasi krisis energi,telah banyak gagasan tentang energi alternatif, misalnya pemanfaatan angin, air, sinar matahari, panas bumi dan yang paling kontroversial ialah energi nuklir. Akan tetapai timbul masalah baru mngenai energi alternatif tersebut. Sebagai contoh angin, air, sinar matahari, panas bumi sulit diterapkan karena energi yang dikeluarkan tidak terlalu besar sehingga tidak mencukupi untuk pengembangan industri. Energi nuklir sulit diterapkan karena dapat menyebabkan polusi akibat radiasi yang dihasilkannya. Untuk itu, diperlukan teknologi pendukung energi alternatif yang dapat menambah output energi sekaligus ramah lingkungan. Nanoteknologi ialah jawaban untuk mengatasi masalah tersebut. Ilmu nano adalah studi fenomena dan manipulasi bahan pada skala atom, molekul dan makro molekul, dimana sifat-sifat bahan sangat berbeda dibandingkan bahan tersebut pada skala yang lebih besar. Skala nano berkisar antara 1-100 nm. Sedangkan nanoteknologi adalah teknologi dalam memahami dan mengkontrol sesuatu pada dimensi 1-100 nm, dimana fenomena-fenomena unik tersebut dapat menghasilkan aplikasi baru. Nanoteknologi meliputi pencitraan, pemodelan, pengukuran, fabrikasi dan memanipulasi sesuatu pada skala nano. Menuju miniaturisasi informasi dan produk. Hingga tahun 2008, berbagai produk nano telah beredar di pasaran meliputi peralatan, otomotif, lapisan pelindung, elektronik dan komputer, makanan dan kemasan, mainan anak, kesehatan dan kebugaran, serta rumah dan kebun. Para ilmuwan, pihak industri, lembaga pemerintah dan masyarakat di Eropa menaruh perhatian besar terhadap potensi, aplikasi dan resiko ilmu dan teknologi nano dengan mendirikan lembaga penelitian, pendidikan, dan advokasi. Hal tersebut juga dapat dilihat melalui peningkatan jumlah dana penelitian dan topik penelitian, publikasi tulisan ilmiah, pengajukan hak paten dan pendirian perusahaan “start-up” yang berkaitan dengan pengembangan, aplikasi, dan resiko ilmu dan teknologi nano.
III. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis,dapat diambil kesimpulan bahwa:
1) Nanoteknologi memiliki prinsip cara kerja dengan manipulasi bahan pada skala atom, molekul dan makro molekul,dimana sifat-sifat bahan sangat berbeda dibandingkan bahan tersebut pada skala yang lebih besar.
2)  Bioenergi berasal dari biomasa bahan-bahan organik yang relatif rendah dan berasal dari tumbuhan/hewan,serta produk dan limbah industri budidaya.
3)  Area aplikasi nanoteknologi sangat luas dan menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan manusia,sebagai contoh, pada bidang teknologi informasi (TI) di Indonesia kini terdapat sekitar 60 juta pengguna handphone.
4)  Nanoteknologi telah memenuhi kriteria atau syarat sumber-sumber energi baru yang bersifat melimpah,andal,terbarukan,bersih,terjangkau dan aman .
5)  Nanoteknologi merupakan teknologi pendukung energi alternatif yang dapat menambah output energi sekaligus ramah lingkungan.
6)  Nanoteknologi bisa berperan di berbagai bidang seperti:Medicine and health (pengobatan dan kesehatan), Information Technology (IT),Energy production/storage (produksi energi),Material science, Food, water and environment (makanan, air dan lingkungan), dan lain-lain.










DAFTAR PUSTAKA

Canton,James.2009.The Extreme Future.Jakarta:Pustaka Alvabet

Challoner,Jack.2003.Jendela Iptek ENERGI.Jakarta:PT Balai Pustaka

Hamid et al.2006.REKA CIPTA DAN INOVASI Dalam Perspektif Kreativiti.Kuala Lumpur:University Teknologi Malaysia

Zuhal.2010.KNOWLEDGE AND INNOVATION PLATFORM  KEKUATAN DAYA   SAING.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama