DAMPAK
PEMANASAN GLOBAL
Penulis : Suwarda Dua Imatu Dela
Tanggal
Tutorial : 5 dan 8 November 2012
Nama
Tutor : 1)Dina Astuti Anggraini
Kusuma
2)Ahmad Ruzki
JURUSAN
KIMIA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2012
I.PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan Singkat
Pada intinya, pemanasan global adalah peningkatan suhu
udara di permukaan Bumi dan di lautan yang dimulai sejak abad ke-20 dan
diprediksikan terus mengalami peningkatan. Asumsinya adalah, yang terjadi
sekarang ini tidak hanya fenomena bertambah panasnya suhu udara, tetapi juga
iklim yang berubah-ubah. Semuanya berasal dari bertambah panasnya suhu udara di
Bumi. Arus angin dan laut lalu memindahkan panas ini ke segala penjuru Bumi.
Pergerakan tersebut mendinginkan beberapa wilayah, memanaskan beberapa wilayah
lainnya, dan mengubah jumlah curah hujan dan salju yang turun ke suatu tempat.
Sebagai akibatnya, terjadi perubahan pola iklim global. Pemanasan
Global disebabkan diantaranya oleh “Greenhouse Effect” atau yang kita kenal
dengan EFEK RUMAH KACA. Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi
gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi
gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu
bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan
dan laut untuk mengabsorbsinya.
1.2
Latar
Belakang Masalah
Pemanasan global telah menjadi isu utama bagi seluruh dunia. Isu ini
selalu ditempatkan dalam daftar agenda terpenting pada kelompok manapun yang
peduli terhadap lingkungan. Banyak orang menyadari bahwa untuk menghentikan
pemanasan global, kita tidak dapat sendiri, melainkan membutuhkan kerjasama
yang melibatkan berbagai komunitas. Namun demikian, masih banyak orang yang
tidak tahu tindakan apa yang harus dilakukan untuk menghentikan atau mencegah
pemanasan global. Bahkan yang lebih
buruk lagi masih banyak orang yang tidak perduli akan hal ini. Mereka tidak sadar bahwa pemanasan
global telah menyebabkan masalah lingkungan yang teramat serius. Jika tidak
segera mengambil tindakan maka dampaknya akan lebih seris lagi dan sangat
membahayakan.
Pemanasan global telah mencapai
suatu titik kritis bagi seluruh penduduk bumi,sehingga perlu segera diambil
tindakan perbaikan. Untuk melakukan tindakan perbaikan tentunya terlebih dahulu
kita harus mengetahui apa saja penyebab utama terjadinya pemanasan global,serta
solusi apa yang tepat dan efektif dalam menyelesaikan masalah pemanasan global
ini.
II. ANALISIS
Pemanasan global merupakan
fenomena peningkatan temperatur rata-rata permukaan bumi. Berdasarkan analisis
geologi, temperatur planet bumi telah meningkat beberapa derajat dibanding
20.000 tahun yang lalu ketika zaman salju gletser. Mula-mula peningkatan itu
terjadi sangat lambat, yakni rata-rata hanya 0,2oC dari tahun ke
1000 hingga awal abad ke-19. Tapi sejak tahun 1850, peningkatan suhu ini melaju
dengan cepat, yakni 0,35oC
pada tahun 1910-1940 dan 0,55oC dari tahun 1990-2000. Telah
terjadi 11 rekor tahun terpanas dalam kurun waktu 12 tahun terakhir. Selain
itu, berdasarkan catatan IPCC (Intergovernmental Panel of Climate Change),
temperatur rata-rata global telah meningkat sebesar 0,78oC selama
periode 100 tahun terakhir (1905-2005). Peningkatan temperatur rata-rata yang
kian meninggi inilah yang dikenal dengan pemanasan global atau global warming(Team SOS,2011).
2.1
Proses terjadinya pemanasan global
Pemanasan
global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan
jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfer. Mekanismenya yaitu sebagai berikut:
1) Diawali
dari cahaya tampak dari matahari sebagian dikembalikan ke angkasa dan sebagian
lagi diserap oleh bumi(dalam wujud radiasi infra merah).
2) Radiasi
matahari tadi melewati atmosfer,karena semakin banyak radiasi matahari tadi di
lapisan atmosfer bumi, sehingga menyebabkan berlubangnya ozon.
3) Radiasi
inframerah dipancarkan oleh permukaan bumi.
4) Radiasi
yang dipancarkan kembali oleh permukaan bumi diserap olehCO2 di
atmosfer yang kemudian sebagiannya dipancarkan ke angkasa. CO2 yang
kembali ke atmosfer bumi itulah yang disebut pemanasan global(global warming).
2.2 Penyebab pemanasan global
Beberapa
penyebab pemanasan global atau Global warming yaitu sebagai berikut:
-Efek Rumah Kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi
gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai
permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi.
Permukaan bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya.
Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke
angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer
bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air,
karbondioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini.
Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan
Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal
tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi
terus meningkat(Rusbianto,2008).
-Efek umpan balik
Efek-efek dari agen penyebab pemanasan global juga dipengaruhi
oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada
penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca
seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang
menguap ke atmosfer. Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air
absolut di udara,kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak
menurun karena udara menjadi menghangat. Umpan balik ini hanya dapat dibalikkan
secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang
panjang di atmosfer. Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya
kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es.Ketika temperatur global
meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus
meningkat. Bersama dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air dibawahnya
akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya
lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih
banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih
banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan. Umpan
balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku
(permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan.
Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan
balik positif.
-Variasi matahari
Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan
kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi
dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan
akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan
stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan
stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak
akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat
ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek
pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun
1970-an.) Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung
berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga
tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.
2.3 Tanda-tanda dari pemanasan
global
·
Ketidak stabilan iklim;
·
Suhu permukaan bumi meningkat (sehingga
terkadang terjadi kebakaran hutan);
·
Banyak terjadi kasus alergi;
·
Tumbuhan dikutub utara mekar;
·
Habitat
Makhluk hidup pindah dari dataran tinggi
ke dataran rendah
·
Pelelehan Besar-besaran;
2.4 Dampak atau akibat yang ditimbulkan dari pemanasan global
·
Perubahan Iklim/cuaca yang semakin
ekstrim
Pemanasan global berimbas pada semakin ekstrimnya perubahan
cuaca dan iklim bumi. Pola curah hujan berubah-ubah tanpa dapat diprediksi
sehingga menyebabkan banjir di satu tempat, tetapi kekeringan di tempat yang
lain. Topan dan badai tropis baru akan bermunculan dengan kecenderungan semakin
lama semakin kuat.
·
Mencairnya es di kutub utara &
selatan
Pemanasan Global berdampak
langsung pada terus mencairnya es di daerah kutub utara dan kutub selatan. Es
di Greenland yang telah mencair hampir mencapai 19 juta ton! Dan volume es di
Artik pada musim panas 2007 hanya tinggal setengah dari yang ada 4 tahun
sebelumnya! Mencairnya es saat ini berjalan jauh lebih cepat dari model-model
prediksi yang pernah diciptakan oleh para ilmuwan.
·
Gelombang Panas menjadi Semakin
Ganas
Pemanasan Global mengakibatkan gelombang panas
menjadi semakin sering terjadi dan semakin kuat. Tahun 2007 adalah tahun
pemecahan rekor baru untuk suhu yang dicapai oleh gelombang panas yang biasa
melanda Amerika Serikat. Daerah St. George, Utah memegang rekor tertinggi
dengan suhu tertinggi mencapai 48o Celcius.
·
Habisnya Gletser- Sumber Air Bersih
Dunia
Mencairnya gletser-gletser dunia mengancam
ketersediaan air bersih, dan pada jangka panjang akan turut menyumbang
peningkatan level air laut dunia. Dan sayangnya itulah yang terjadi saat ini.
Gletser-gletsr dunia saat ini mencair hingga titik yang mengkhawatirkan. NASA
mencatat bahwa sejak tahun 1960 hingga 2005 saja, jumlah gletser-gletser di
berbagai belahan dunia yang hilang tidak kurang dari 8.000 meter kubik! Para
ilmuwan NASA kini telah menyadari bahwa cairnya gletser, cairnya es di kedua
kutub bumi, meningkatnya temperatur bumi secara global, hingga meningkatnya
level air laut merupakan bukti-bukti bahwa planet bumi sedang terus memanas.
Selain itu,pengaruh pemanasan
global terhadap temperatur air laut telah menyebabkannya “zona mati” dilautan.
Zona mati merupakan area air yang sangat luas yang tidak memiliki kehidupan
didalamnya karena hilangnya oksigen dan dilepaskannya gas hidrogen
sulfida(H2S). Jika oksigen lenyap,maka bakteri yang baru akan mengambil alih
dan memproduksi gas hidrogen sulfida yang sangat mematikan bagi kehidupan
dilaut dan bumi(Kodoatie,2010).
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2,
CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas
matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap
dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global. Adanya gas
rumah kaca di atmosfer ini di antaranya karena karbon dioksida (CO2),
metana (CH4), nitro oksida (N2O) yang tidak terkontrol
jumlahnya.
Pengaruh pupuk yang mengandung
unsur nitrogen yang kemudian berubah menjadi N2O menimbulkan efek gas rumah kaca 320kali lebih
besar dari CO2.
2.5 Solusi untuk meminimalisir
terjadinya pemanasan global
Menjadi Vegetarian
Memproduksi daging sarat CO2 dan metana dan membutuhkan banyak air. Hewan ternak seperti sapi atau kambing merupakan penghasil terbesar metana saat mereka mencerna makanan mereka. Food and Agriculture Organization (FAO) PBB menyebutkan produksi daging menyumbang 18% pemanasan global, lebih besar daripada sumbangan seluruh transportasi di dunia (13,5%).
Menanam Pohon
Satu pohon berukuran agak besar dapat menyerap 6 kg CO2 per tahunnya. Dalam seluruh masa hidupnya, satu batang pohon dapat menyerap 1 ton CO2. Seperti kita ketahui, pohon menyerap karbon yang ada dalam atmosfer. Bepergian yang Ramah Lingkungan
Cobalah untuk berjalan kaki,menggunakan telekonferensi untuk rapat, atau pergi bersama-sama dalam satu mobil. Setiap 1 liter bahan bakar fosil yang dibakar dalam mesin mobil menyumbang 2,5 kg CO2. Mengurangi Belanja
Industri menyumbang 20% gas emisi rumah kaca dunia dan kebanyakan berasal dari penggunaan bahan bakar fosil. Jenis industri yang membutuhkan banyak bahan bakar fosil sebagai contohnya besi,baja,bahan-bahan kimia,pupuk,semen,gelas,keramik,dan kertas. Oleh karena itu,jangan cepat membuang barang,lalu membeli yang baru. Membeli Makanan Organik
Tanah organik menangkap dan menyimpan CO2 lebih besar dari pertanian konvensional. The Soil Association menambahkan bahwa produksi secara organik dapat mengurangi 26% CO2 yang disumbang oleh pertanian.
Gunakan Lampu Hemat Energi
Bila mengganti 1 lampu di rumah dengan lampu hemat energi,kita dapat menghemat 400 kg CO2 dan lampu hemat energi 10 kali lebih tahan lama daripada lampu pijar biasa.
Gunakan Kipas Angin
AC yang menggunakan daya 1.000 Watt menyumbang 650 gr CO2 per jamnya. Karena itu, mungkin kita bisa mencoba menggunakan kipas angin.
Menjemur pakaian di bawah Sinar Matahari Menjemur pakaian secara alami jauh lebih baik: pakaian Anda lebih awet dan energi yang dipakai tidak menyebabkan polusi udara.
Daur ulang sampah organik Dengan membuat pupuk kompos dari sampah organik (misal dari sisa makanan, kertas, daun-daunan) untuk kebun, kita bisa membantu mengurangi masalah ini.
Pisahkan Sampah Kertas, Plastik, dan Kaleng agar Dapat Didaur Ulang
Mendaur ulang aluminium dapat menghemat 90% energi yang dibutuhkan untuk memproduksi kaleng aluminium yang baru :9 kg CO2 per kilogram aluminium, Untuk 1 kg plastik yang didaur ulang,kita dapat menghemat 1,5 kg CO2, untuk 1 kg kertas yang didaur ulang,kita menghemat 900 kg CO2.
Memproduksi daging sarat CO2 dan metana dan membutuhkan banyak air. Hewan ternak seperti sapi atau kambing merupakan penghasil terbesar metana saat mereka mencerna makanan mereka. Food and Agriculture Organization (FAO) PBB menyebutkan produksi daging menyumbang 18% pemanasan global, lebih besar daripada sumbangan seluruh transportasi di dunia (13,5%).
Menanam Pohon
Satu pohon berukuran agak besar dapat menyerap 6 kg CO2 per tahunnya. Dalam seluruh masa hidupnya, satu batang pohon dapat menyerap 1 ton CO2. Seperti kita ketahui, pohon menyerap karbon yang ada dalam atmosfer. Bepergian yang Ramah Lingkungan
Cobalah untuk berjalan kaki,menggunakan telekonferensi untuk rapat, atau pergi bersama-sama dalam satu mobil. Setiap 1 liter bahan bakar fosil yang dibakar dalam mesin mobil menyumbang 2,5 kg CO2. Mengurangi Belanja
Industri menyumbang 20% gas emisi rumah kaca dunia dan kebanyakan berasal dari penggunaan bahan bakar fosil. Jenis industri yang membutuhkan banyak bahan bakar fosil sebagai contohnya besi,baja,bahan-bahan kimia,pupuk,semen,gelas,keramik,dan kertas. Oleh karena itu,jangan cepat membuang barang,lalu membeli yang baru. Membeli Makanan Organik
Tanah organik menangkap dan menyimpan CO2 lebih besar dari pertanian konvensional. The Soil Association menambahkan bahwa produksi secara organik dapat mengurangi 26% CO2 yang disumbang oleh pertanian.
Gunakan Lampu Hemat Energi
Bila mengganti 1 lampu di rumah dengan lampu hemat energi,kita dapat menghemat 400 kg CO2 dan lampu hemat energi 10 kali lebih tahan lama daripada lampu pijar biasa.
Gunakan Kipas Angin
AC yang menggunakan daya 1.000 Watt menyumbang 650 gr CO2 per jamnya. Karena itu, mungkin kita bisa mencoba menggunakan kipas angin.
Menjemur pakaian di bawah Sinar Matahari Menjemur pakaian secara alami jauh lebih baik: pakaian Anda lebih awet dan energi yang dipakai tidak menyebabkan polusi udara.
Daur ulang sampah organik Dengan membuat pupuk kompos dari sampah organik (misal dari sisa makanan, kertas, daun-daunan) untuk kebun, kita bisa membantu mengurangi masalah ini.
Pisahkan Sampah Kertas, Plastik, dan Kaleng agar Dapat Didaur Ulang
Mendaur ulang aluminium dapat menghemat 90% energi yang dibutuhkan untuk memproduksi kaleng aluminium yang baru :9 kg CO2 per kilogram aluminium, Untuk 1 kg plastik yang didaur ulang,kita dapat menghemat 1,5 kg CO2, untuk 1 kg kertas yang didaur ulang,kita menghemat 900 kg CO2.
Cara
Vegetasi efek pemanasan global lainnya yaitu dengan metode atap hijau atau atap
hidup(Green Roof). Tujuan green roof adalah:untuk menyerap air
hujan,menyediakan zona isolasi bagi penghijauan,menciptakan habitat bagi satwa
liar,membantu menurunkan suhu udara perkotaan. Namun metode ini belum dapat
diterapkan di Indonesia karena terbatasnya pengetahun mendalam tentang
penerapannya serta bahan yg dibutuhkan relatif mahal(Susanta,2001).
III.
KESIMPULAN
Dari
hasil analisis dapat diambil kesimpulan bahwa:
1.
Pemanasan global merupakan peristiwa
peningkatan suhu rata-rata di permukaan bumi dan di lautan.
2.
Penyebab terjadinya pemanasan global
salah satunya yaitu efek rumah kaca.
3.
Pemanasan global dapat diketahui dengan
tanda-tanda seperti ketidak stabilan iklim,habitat makhluk hidup pindah dari
dataran tinggi ke dataran yang rendah,dan lain-lain.
4.
Dampak pemanasan global selain dapat
menyebabkan perubahan iklim yang semakin ekstrim tetapi juga dapat menyebabkan
gangguan ekologis.
5.
N2O menimbulkan efek gas
rumah kaca 320kali lebih besar dari CO2.
6. Pemanasan
global dapat diminimalisir dengan cara vegetasi seperti, menjadi seorang
vegetarian, menggunakan metode atap hijau, dan lain-lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Kodoatie,Robert
J.2010.Tata Ruang Air.Yogyakarta:CVANDI
OFFSET.
Rusbianto,Dadang.2008.Global Warming For Beginner.Yogyakarta:Penerbit
O2.
Susanta,Gatut.2001.Akankah Indonesia Tenggelam Akibat Pemanasan Global.Jakarta:
PT
Niaga.
Team
SOS.2011.PEMANASAN GLOBAL.Jakarta:PT
Gramedia Pustaka Utama.